SISTEM INFORMASI AKUNTANSI
NAMA KELOMPOK:
Hario Bismoko H. (1095111165)
Riko Widi Asmoro (1095111173)
Yuliana (1095111201)
Firsa Hadi Lestari (1095111221)
Andie Zainurrokhman (1095111230)
Abdul Khafid (1095111231)
Ahmad Fahrudin (1095111232)
UNIVERSITAS TEKNOLOGI YOGYAKARTA
2010/ 2011
SISTEM PENJUALAN TUNAI PADA DEALER KURNIA MOTOR PURBALINGGA
DESKRIPSI
Dalam transaksi penjualan tunai pada Dealer Kurnia Motor Purbalingga, pembeli datang ke dealer memilih sendiri sepeda motor yang diinginkan, kemudian melakukan kesepakatan harga dengan bagian marketing intern. Setelah terjadi kesepakatan harga, pembeli diharuskan membayar kebagian kasir. Marketing intern membuat surat - surat yang berhubungan dengan pembelian dan menyerahkan surat -surat tersebut kepada bagian-bagian yang tekait. Berdasarkan surat- surat tersebut , bagian - bagian yang terkait melaksanakan tugasnya masing - masing, seperti: bagian service melakukan pengecekan sepeda motor apakah ada yang cacat atau rusak sebelum diserahkan kepada pembeli. Setelah dicek, apabila sepeda motor tesebut tidak ada yang cacat atau rusak akan dikirimkan oleh bagian driver kepada pembeli beserta surat-surat terkait. Jadi sistem penjualan tunai pada dealer, sepeda motor baru diserahkan kepada pembeli setelah dealer menerima uang dari pembeli.
Dealer Kurnia Motor Purbalingga dalam menjalankan transaksi penjualan tunai menggunakan Sistem Informasi Akuntansi berikut ini:
1. Informasi yang Dibutuhkan Manajemen
Informasi yang umumnya diperlukan oleh manajemen dari penjualan tunai adalah:
Jumlah penjualan menurut jenis sepeda motor selama jangka waktu tertentu.
Jumlah penerimaan kas dari penjualan tunai
Jumlah harga pokok produk yang dijual selama jangka waktu tertentu.
Jumlah kas yang disetor ke bank setiap hari
Otorisasi pejabat yeng berwenang
2. Bagian yang Terkait
Bagian yang terkait dalam transaksi penjualan tunai pada Kurnia Motor adalah sebagai berikut:
Bagian Marketing Intern
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian Marketing Intern bertugas memberikan pelayanan kepada pembeli yang datang, membuat Faktur Penjualan Tunai, Surat Jalan, Surat Keluar, dan Surat Serah Terima Barang.
Bagian Kasir
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini berada di bawah Departemen Keuangan yang bertanggung jawab membuatkan Kwitansi atas penerimaan kas dari pembeli, mencatat transaksi penjualan ke dalam laporan penjualan berdasarkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dan mendistribusikannya ke bagian Akuntansi, kemudian menyetorkan uang ke bank.
Bagian Akuntansi
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertugas untuk membuat jurnal penjualan, jurnal penerimaan kas, dan mencatat transaksi rincian mutasi sepeda motor ke dalam kartu persediaan berdasarkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dan bukti setor bank dari bagian Kasir.
Bagian Servis
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian Servis bertugas mengambil sepeda motor yang telah dipilih oleh pembeli, dan mengecek sepeda motor untuk diserahkan ke bagian Driver.
Bagian Driver
Bagian ini bertugas mengirimkan sepeda motor yang diterimanya dari bagian Servis kepada pembeli berdasarkan Surat Jalan, Surat Keluar, Surat Serah Terima Barang. Setelah menyerahkan sepeda motor, bagian ini meminta tanda tangan pembeli pada Surat Serah Terima Barang sebagai bukti bahwa sepeda motor tersebut telah diterima oleh pembeli.
Bagian BPKB
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini menerima Faktur Penjualan Tunai lembar ketiga dan surat jalan lembar kedua dari bagian Marketing Intern dan bertanggung jawab membuat surat permohonan rekomendasi pembuatan STNK dan BPKB ke Astra yang akan digunakan untuk mengurus pembuatan STNK dan BPKB. Selanjutnya, STNK dan BPKB akan diserahkan ke bagian Marketing Intern untuk diserahkan kepada pembeli.
3. Dokumen yang Diperlukan
Dokumen yang diperlukan dalam transaksi penjualan tunai pada Kurnia Motor Purbalingga adalah sebagai berikut:
Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk mencatat transaksi penjualan tunai dan digunakan sebagai bukti pembayaran tunai dari pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern rangkap empat.
Surat Keluar
Surat Keluar ini digunakan sebagai surat perintah kepada bagian Servis untuk mengecek sepeda motor. Surat keluar juga diberikan kepada satpam saat Driver akan mengirim sepeda motor kepada pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern satu lembar.
Surat Jalan
Surat Jalan ini sebagai pengganti sementara STNK bagi pembeli,dan juga sebagai lampiran dalam meminta surat rekomendasi pembuatan STNK & BPKB. Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern rangkap dua.
Surat Serah Terima Barang
Surat serah terima barang digunakan sebagai bukti penyerahan sepeda motor oleh Driver dalam melaksanakan tugasnya mengirimkan dan meyerahkan sepeda motor kepada pembeli. Dokumen ini dibuat oleh bagian Marketing Intern dengan rangkap dua untuk didistribusikan ke bagian Servis.
Kwitansi
Dokumen ini dibuat oleh bagian Kasir sebagai bukti penerimaan uang dari pembeli. Dokumen ini dibuat rangkap dua.
Bukti Setor Bank
Bukti Setor Bank digunakan sebagai bukti penyetoran uang oleh bagian Kasir ke bank. Dokumen ini dibuat rangkap tiga. Diserahkan ke bank bersamaan penyetoran kas dari hasil penjualan tunai. Dua lembar tembusannya diminta kembali dari bank setelah ditandatangani dan dicap oleh bank sebagai bukti penyetoran kas ke bank. Kemudian diserahkan kepada bagian Akuntansi sebagai sumber pencatatan transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai.
Surat Permohonan Rekomendasi Pembuatan STNK dan BPKB
Surat Permohonan Rekomendasi Pembuatan STNK dan BPKB digunakan untuk meminta Surat Rekomendasi Pembuatan STNK dan BPKB yang berisi keterangan dari Astra atas pembelian resmi sepeda motor. Surat Rekomendasi Pembuatan STNK dan BPKB yang diterima dari Astra tersebut digunakan untuk pembuatan STNK dan BPKB.
4. Catatan Akuntansi yang Digunakan
Catatan akuntansi yang digunakan dalam transaksi penjualan tunai adalah sebagai berikut:
Jurnal Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat dan meringkas transaksi penjualan tunai. Jika dealer menjual berbagai macam jenis sepeda motor dan manajemen memerlukan informasi penjualan setiap jenis sepeda motor yang dijualnya selama jangka waktu tertentu.
Jurnal Penerimaan Kas
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat penerimaan uang secara tunai dari pembeli, jurnal penerimaan kas ini dibuat oleh bagian akuntansi berdasarkan bukti setor bank.
Laporan Penjualan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat jumlah penjualan yang dilakukan dealer. Pencatatan ini dilakukan oleh bagian Kasir berdasarkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua.
Kartu Persediaan
Catatan akuntansi ini digunakan untuk mencatat transaksi rincian mutasi persediaan sepeda motor, spesifikasi dan data-data lain mengenai sepeda motor yang berada di gudang. Kartu persediaan ini dibuat oleh bagian Akuntansi berdasarkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua.
5. Unsur Pengendalian Intern
Unsur pokok pengendalian intern dalam sistem penjualan tunai pada Kurnia Motor Purbalingga adalah sebagai berikut:
Organisasi:
Bagian Marketing Intern terpisah dari bagian Kasir
Bagian Kasir terpisah dari bagian Akuntansi
Transaksi penjualan tunai dilaksanakan oleh bagian Marketing Intern, bagian Penerimaan Kas, Bagian Servis, Bagian Driver, bagian Akuntansi, dan bagian BPKB.
Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
Penerimaan order dari pembeli dilakukan oleh bagian Marketing Intern, dengan membuat Faktur Penjualan Tunai.
Pengiriman barang kepada pelanggan diotorisasi oleh bagian Driver dengan cara menandatangani surat jalan dan surat serah terima barang.
Penetapan harga jual dan potongan penjualan berada di tangan Direktur Utama dengan penerbitan surat yang berhubungan dengan hal tersebut.
Pencatatan ke dalam catatan akuntansi didasarkan atas dokumen yang lengkap.
Pencatatan ke dalam catatan akuntansi dilaksanakan oleh bagian yang diberi tugas dan wewenang untuk melakukan pencatatan.
Praktik yang Sehat
Penggunaan tanda terima yang bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh Marketing Intern
Adanya audit intern pada perusahaaan yang mengaudit semua bagian
Secara periodik dilakukan pencocokan jumlah fisik barang yang ada di gudang dengan jumlah barang pada kartu persediaan.
6. Jaringan Prosedur Pembentuk Sistem
Jaringan prosedur yang membentuk sistem dalam transaksi penjualan tunai adalah sebagai berikut:
Prosedur Penjualan
Dalam prosedur ini, bagian Marketing Intern melayani pembeli yang datang ke dealer, kemudian membuat kesepakatan harga, membuat Faktur Penjualan Tunai, Surat Jalan, Surat Keluar, dan Surat Serah Terima Barang dan mendistribusikannya kepada beberapa bagian lain untuk memungkinkan bagian tersebut untuk memberikan pelayanan kepada pembeli.
Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini, bagian Kasir menerima pembayaran uang secara tunai atas sepeda motor yang dibeli. Berdasarkan Faktur Penjualan Tunai membuat kwitansi rangkap dua. Kwitansi lembar pertama diserahkan kepada pembeli, lembar kedua diserahkan pada bagian Akuntansi. Menyetorkan uang ke bank setiap hari serta mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal.
Prosedur Pengecekan
Dalam prosedur ini, bagian Servis menerima Surat Jalan, Surat Keluar, dan Surat Serah Terima Barang dari bagian Marketing Intern kemudian mengambil sepeda motor yang telah dipilih oleh pembeli dan mengecek sepeda motor tersebut sebelum diserahkan ke bagian Driver untuk dikirim ke pembeli.
Prosedur Pengiriman
Dalam prosedur ini, bagian Driver menerima sepeda motor, Surat Jalan, Surat Keluar, dan Surat Serah Terima Barang yang diterima dari bagian Servis dan mengirimkan sepeda motor kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam dokumen tersebut. Setelah sepeda motor diserahkan ke pembeli, bagian Driver meminta tanda tangan pembeli pada Surat Serah Terima Barang sebagai tanda bahwa sepeda motor telah dikirim dan diterima oleh pembeli. Menyerahkan Surat Jalan, Surat Keluar, dan Surat Serah Terima Barang ke bagian Marketing Intern untuk diarsip.
Prosedur Pencatatan Akuntansi
Bagian Kasir menerima Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dari bagian Marketing Intern, kemudian mencatatnya ke dalam laporan penjualan. Bagian Akuntansi menerima Faktur Penjualan Tunai lembar kedua, kwitansi, dan bukti setor bank dari bagian Kasir yang digunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, dan Kartu Persediaan.
Prosedur Pembuatan STNK dan BPKB
Dalam prosedur ini, bagian BPKB menerima tanda terima lembar ketiga dari bagian Marketing Intern yang digunakan sebagai dasar pembuatan surat Surat Permohonan Rekomendasi Pembuatan STNK dan BPKB ke Astra. Surat Rekomendasi Pembuatan STNK dan BPKB digunakan untuk mengurus STNK dan BPKB. STNK dan BPKB diserahkan kepada bagian Marketing Intern untuk diarsipkan sementara sampai pembeli datang mengambilnya.
7. Uraian Bagan Alir Sistem Penjualan Tunai
Uraian kegiatan setiap bagian yang terkait dalam sistem akuntansi penjualan tunai adalah sebagai berikut:
Bagian Marketing Intern
Pembeli datang ke Dealer
Bagian Marketing Intern membuat kesepakatan harga
Membuat Faktur Penjualan Tunai sebanyak empat lembar:
lembar 1: diserahkan kepada pembeli
lembar 2: didistribusikan ke bagian Kasir
lembar 3: didistribusikan ke bagian BPKB
lembar 4: disimpan oleh bagian Marketing Intern digunakan sebagai arsip.
Berdasarkan Faktur penjualan tunai dan kwitansi dari pembeli membuat Surat Jalan rangkap dua:
lembar 1: didistribusikan ke bagian BPKB
lembar 2: didistribusikan ke bagian servis
Serta membuat Surat Keluar, dan Surat Serah Terima Barang dua lembar kemudian menyerahkannya ke bagian Servis.
Menerima STNK dari bagian BPKB untuk diarsipkan sementara berdasarkan abjad sampai diambil oleh pembeli.
Menerima dan mengarsip Surat Serah Terima Barang lembar kedua dari bagian Driver
Bagian Kasir
Menerima Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dari bagian Marketing Intern bersamaan dengan uang atas pembayaran harga sepeda motor dari pembeli.
Membuat dan menyerahkan kwitansi kepada pembeli.
Membuat laporan penjualan atas penjualan berdasarkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua.
Menyetorkan uang ke bank secara periodik
Membuat dan mengarsipkan bukti setor bank berdasarkan tanggal
Menyerahkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dan Bukti Setor Bank ke bagian Akuntansi.
Bagian Akuntansi
Menerima Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dan Bukti Setor Bank dari bagian Kasir
Membuat Jurnal Penjualan, Jurnal Penerimaan Kas, dan Kartu Persediaan.
Mengarsipkan Faktur Penjualan Tunai lembar kedua dan Bukti Setor Bank
Bagian BPKB
Menerima Surat Jalan danFaktur Penjualan Tunai lembar ketiga dari bagian Marketing Intern
Membuat surat permohonan rekomendasi pembuatan STNK & BPKB ke Astra dengan melampirkan Surat Jalan serta Faktur Penjualan Tunai lembar
Menerima surat rekoendasi pembuatan STNK &BPKB dari Astra
Mengurus pembuatan STNK dan BPKB dengan faktur dari Astra
Menyerahkan BPKB dan STNK ke bagian Marketing Intern.
Mengarsip STNK & BPKB
Bagian Servis
Menerima Surat Jalan, Surat Keluar, Surat Serah Terima Barang dari bagian Marketing Intern
Mengambil barang yang telah dipilih oleh pembeli
Mengecek sepeda motor kemudian menyerahkannya ke bagian Driver
Bagian Driver
Menerima barang beserta Surat Jalan, Surat Serah Terima Barang dari bagian Servis
Mengirimkan barang ke pembeli dan meminta tanda tangan pada Surat Serah Terima Barang
Menyerahkan Surat Serah Terima Barang lembar pertama ke pembeli.
Menyerahkan Surat Serah Terima Barang lembar kedua ke bagian Marketing Intern untuk diarsip.
8. Diagram Alir Sistem Penjualan Tunai pada Kurnia Motor Purbalingga
Bagan alir sistem akuntansi penjualan motor tunai pada Kurnia Motor adalah sebagai berikut:
Bagian Marketing Intern
FPT* : Faktur Penjualan Tunai
SJ** : Surat Jalan
SK*** : Surat Keluar
SSTB**** : Surat Serah Terima Barang
SSTB* : Surat Serah Terima Barang
Bagian Kasir
LP* : Laporan Penjualan
BSB** : Bukti Setor Bank
Bagian Servis Bagian Driver
Bagian BPKB
SPRP STNK & BPKB * : Surat Permohonan Rekomendasi Pembuatan STNK & BPKB
SRP STNK & BPKB ** : Surat Rekomendasi Pembuatan STNK & BPKB
Bagian Akuntansi
JP* : Jurnal Penjualan
KP** : Kartu Persediaan
JPK*** : Jurnal Penerimaan Kas
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan diatas, maka diketahui bahwa sistem akuntansi penjualan motor yang diterapkan pada Kurnia Motor Purbalingga sudah baik. Transaksi penjualan tunai tidak dilaksanakan oleh satu bagian saja, akan tetapi sudah ada pemisahan fungsi yang terkait. Penggunaan Faktur Penjualan Tunai yang bernomor urut tercetak dan penggunaannya dipertanggungjawabkan oleh bagian Marketing Intern. Adanya otorisasi dari masing-masing bagian. Perusahaan telah mempunyai audit intern yang mengaudit semua bagian sehingga pencatatan akuntansi dapat terjamin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar